Jumat, 30 Juli 2010

OPM Sebar Video Ancaman


VIVAnews - Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebar video rekaman ancaman akan terus melancarkan serangan ke aparat keamanan Indonesia, bila selalu menghambat perjuangan rakyat Papua yang ingin merdeka.

Pernyataan tersebut diutarakan Sekjen Panglima OPM Anton Tabuni dalam video rekaman yang disebarkan ke masyarakat Papua, hari ini, Kamis 22 Juli 2010. Video itu juga mengajak rakyat Papua untuk bersama-sama berjuang melawan pemerintah Indonesia.

"Atas nama Panglima Tertinggi OPM Goliat Tabuni, sebagai bentuk perjuangan, OPM akan terus melancarkan serangan terhadap aparat keamanan Indonesia maupun pihak-pihak yang ingin menghentikan perjuangan mereka. Sekalipun presiden Indonesia terus menerus menambah pasukan di Tingginambut Puncak Jaya," kata Tabuni.  

Jadi, kata perwakilan OPM itu, "Siapapun dia, baik sipil yang menyamar maupun aparat keamanan, akan kami tumpas dari bumi Papua,'' tegasnya.

Dalam gambar rekaman video itu juga terekam pelaksanaan kongres OPM di wilayah Tingginambut Puncak Jaya, yang di mulai dengan upacara adat Pegunungan Papua, serta upacara pengibaran 3 bendera bintang kejora, simbol Papua Merdeka.

Anton Tabuni juga meminta bangsa Papua mendukung kemerdekaan Papua Barat, karena tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda dan tidak bisa di tawar lagi. Aparat keamanan indonesia agar segera menyerah dan angkat kaki dari Papua sambil menyuarakan Papau Merdeka.
"Kemerdekaan Papua adalah hak segala bangsa maka penjajah diatas Papua harus keluar dari Papua," tuturnya.

Video tersebut merupakan, pernyataan resmi OPM terhadap rakyat Papua yang menginginkan kemerdekaan bangsa papua, yang' diselenggarakan
di pusat pertahanan Distrik Tingginambut Puncak jaya 31 Juni tahun 2010.

Sementara, Kapolda Papua Irjen Bekto Suprapto dan Panglima XVII Cenderawasih Mayjen Hotma Marbun mengimbau Goliat Tabuni dan pengikutnya menyerah, dan menghentikan serangan-serangan terhadap warga Papua. (hs)

Laporan: Banjir Ambarita | Papua
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar